Seorang Geisha Jepang Bernama Aiko pada Era periode Edo 1603-1867.
Aiko merupakan Geisha tercantik dan terpopuler milik Geisha House di salah satu kota kecil pada tahun 1774. Suatu hari Aiko jatuh cinta kepada seorang Samurai Bernama Miyamoto Musashi.
Dikarenakan status kehormatan yang dimiliki oleh Miyamoto cukup tinggi, hubungan mereka harus menjadi sebuah rahasia. Sampai pada akhirnya, Aiko dan Miyamoto membuat rumah pelarian di tengah hutan untuk selalu bisa bertemu dan memadu kasih.
Namun sayangnya suatu hari Miyamoto tertangkap sedang bercinta bersama seorang Geisha Junior-nya Aiko. Aiko murka, mengambil pedang samurai dan tanpa basa basi langsung menebas kepala Miyamoto sampai putus.
Geisha junior tersebut melarikan diri dan bertemu dengan segerombolan samurai lainnya yang merupakan teman Miyamoto, dia memutarbalikan fakta dan memfitnah Aiko yang telah berselingkuh dan memenggal kepala Miyamoto. Segerombolan samurai tadi bergegas ke rumah di mana Miyamoto dipenggal namun tidak ada tanda-tanda Aiko di sana. Aiko telah kabur dan bersembunyi di tempat pemandian air panas di dalam Hutan. Namun sialnya para samurai bisa mengetahui dirinya ada di sana.
Segerombolan samurai tadi menangkap Aiko dan terpesona oleh kecantikan dan kemolekan Aiko, mereka langsung memperkosanya bersama-sama. Aiko memberontak, para samurai kemudian menyiksa Aiko dan sebagian dari muka cantiknya ditebas oleh pedang samurai hingga hancur dari hidung ke bawah. Aiko diikat di dalam kolam onsen dan dibiarkan begitu saja agar mati akibat pendarahan. Kolam air panas yang bening perlahan berubah menjadi merah akibat darah dari Aiko.
Aiko memiliki dendam yang sangat mendalam kepada setiap lelaki dan Wanita cantik, dirinya memanifestasi menjadi sosok Onryo jahat penunggu hutan. Dia menghampiri dan membunuh satu per satu para samurai yang telah memperkosa dan menyiksanya, lalu menghampiri Geisha junior selingkuhan Miyamoto untuk merobek dan mengambil mukanya.
Cerita legenda yang beredar di kalangan Masyarakat
Kolam onsen terbengkalai berpuluh-puluh tahun hingga pada saat perang dunia kedua difungsikan kembali. Namun sering banyak sekali pengunjung pria maupun wanita yang diganggu oleh sesosok Geisha ini. Anak wanita desa-desa sekitar hutan pun sering hilang mendadak karena diculik oleh Geisha onryo, sekalinya pun ditemukan bisa dipastikan sudah tidak memiliki wajah hingga akhirnya tidak ada lagi pengunjung yang mau datang kesana.